• Posted by : Ahmad Nabiel Jumat, 05 September 2014

         Karawang adalh sebuah kota yang terletak di sebelah Barat kota Bekasi, seperti dalm Puisi Chairil Anwar yang berjudul "Karawang-Bekasi", kedua kota tersebut memiliki hubungan erat pada masanya dulu. Nah, disini saya akn mencoba menceritakan sejarah kota Karawang ini.



         Keberadaan daerah Karawang telah dikenal sejak zaman kerajaan Pajajaran yang berpusat di Bogor. Karawang menjadi daerah yang penting sebagai jalur lalu lintas untuk menghubungkan kerajaan Pakuan Pajajaran dan Galuh Pakuan yang berpusat di Ciamis. Luas wilayah daerah Karawang pada masa itu mencakupi Bekasi, Purwakarta, subang dan Karawang itu sendiri.

         Setelah kerajaan Pajajaran runtuh pada 1579 Masehi, berdirilah kerajaan islam bernama kerajaan Sumedanglarang pada 1580 Masehi dengan rajanya Prabu Geusan Ulun. Kerajaan ini berpusat di Dayeuhluhur dan membawahi kota Sumedang, Galuh, Limbangan, Sukakerta dan Karawang. Pada 1608 Masehi raja Prabu Geusan Ulun wafat dan digantikan oleh Ranggagempol Kusumahdinata. Masa itu juga tengah berdiri Kerajaan Mataram dengan rajanya Sultan Agung yang bercita-cita menguasai pulau Jawa dan mengusir Belanda dari Batavia.

         Raja Ranggagempol Kusumahdinata ternyata masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan Sultan Agung, dan ia mengakui kekuasaan kerajaan Mataram. Sehingga pada tahun 1620 ia menghadap ke Sultan Agung dan menyerahkan kerajaan Sumedanglarang di bawah naungan Mataram. Ia pun diangkat menjadi Bupati untuk tanah sunda dengan batas Barat kali Cisadane, batas Timur Kali Cipamali. Serta batas Utara Laut Jawa dan batas Selatan Laut Kidul.

         Setelah Ranggagempol Kusumahdinata wafat pada 1624 ia digantikan oleh saudaranya Ranggagede. Putra Ranggagempol Kusumah dinata yang bernama Ranggagempol II merasa disisihkan dan sakit hati. Ia akhirnya meminta bantuan kepada Sultan Banten untuk menaklukan Sumedanglarang dengan imbalan menyerahkan seluruh daerah Sumedanglarang kepada Banten. Sejak saat itu sudah banyak tentara Banten yang dikerahkan untuk menyerang Karawang, tepatnya daerah sungai Citarum. Bukan hanya untuk memenuhi permintaan Ranggagempol II, tetapi sekaligus sebagai usaha awal Bnaten menguasai Karawang untuk langkah awal melawan kompeni Belanda yang telah merebut Pelabuhan Banten.

         Masuknya tentara Banten ke Karawang terdengar sampai ke Mataram, sehingga Sultan Agung mengirim Surengrono (Aria Wirasaba) dari Jawa Timur beserta 1000 pasukannya untuk membebaskan Karawang dari pengaruh Banten, serta mempersiapkan logistik dan meneliti rute untuk menyerang Belanda. Langkah awal yang diambil oleh Surengrono yaitu dengan membangun 3 desa, yaitu :

    1. Desa Waringinpitu (sekarang di daerah Telukjambe)
    2. Desa Parakansapi (Sekarang di daerah Pangkalan yang terendam waduk Jatiluhur)
    3. Desa Adiarsa        (Kecamatan Karawang Barat)
    Namun, karena jauhnya jarak Karawang dan Mataram informasi yang harusnya dilaporkan pun butuh waktu lama untuk sampai pada Sultan Agung. Sehingga karena lamanya waktu, Sultan Agung menganggap tugas yang telah diberikan pada Surengrono gagal.

         Demi menjaga keselamatan Wilayah Mataram bagian Barat, Sultan Agung mengerahkan pasukan untuk menyerang Belanda (VOC) di Batavia. Namun sayangnya penyerangan menuai kegagalan karena beratnya medan. Sultan Agung kemudian menetapkan bahwa Karawang sebagai pusat Logistik harus memiliki pemerintahan sendiri langsung di bawah pengawasan Mataram. Serta harus dipimpin oleh pemimpin yang cakap dalam strategi perang dan mampu menggerakkan masyarakat untuk membangun pesawahan untuk menyiapkan logistik.

         Pada tahun 1632 Sultan Agung mengutus Wirabangsa Sari Galuh beserta 1000 prajurit beserta keluarganya menuju Karawang untuk membebaskan wilayah Karawang dari pengaruh Banten. Serta menyiapkan logistik untuk melawan belanda. Tugas ini pun berhasil dengan baik, sehingga Wiraperbangsa pun diberi jabatan wedana (setingkat Bupati) serta diberi gelar Adipati Kertabumi III dan diberi sebilah keris bernama "Karosinjang".

         Setelah pelantikan yang dilakukan di Mataram, Wirabangsa pun kembali ke Karawang dan sempat singgah di Galuh. Namun ia wafat disana, sehingga jabatan Bupati diambil alih oleh anaknya raden Singaperbangsa yang bergelar Adipati Kertabumi IV.

         Pada abad 17 Mataram menjadi kerajaan terbesar di pulau Jawa dengan rajanya Sultan Agung Hanyokrokusumo. Ia tidak ingin wilayah Nusantara dijajah bangsa lain dan ingin mempersatukan Nusantara. dalam mengusir VOC ia mempersiapkan diri dengan menguasai daerah Karawang untuk dijadikan basis logistik. Ranggagede diperintahkannya untuk mempersiapkan bala tentara dan logistik dengan membuka pertanian yang kemudian menjadi lumbung padi.

         Pada tanggal 14 September 1633 yang bertepatan dengan 10 maulud 1043 Hijriah, Singaperbangsa dilantik sebagai Bupati pertama Karawang. Sehingga pada tanggal 10 Maulud diperingati Hari jadi Kabupaten Karawang.

    Dari cerita tersebutlah asal mula kota Karawang terbentuk, dan memiliki julukan "Kota Lumbung Padi" atau juga "Kota Pangkal Perjuangan".


        

    0 komentar

  • Copyright © 2013 - Nisekoi - All Right Reserved

    Kumpulan Cerita Iseng Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan